Oleh: Lintang Wetan
Menikmati hari libur dalam penjelajahan liar di dunia maya akhirnya menambatkan saya pada pesona sosok Eva Cassidy. Seorang penyanyi dengan suara malaikat, seorang musisi dengan skill berkelas. ”Over The Rainbow” adalah satu dari sekian banyak lagu melankolis yang dilantunkannya. Lagu ini adalah pilihan saya untuk bermeditasi dan menyegarkan batin serta pikiran. Sungguh nyaman rasanya dimanjakan oleh suara dan petikan gitar Cassidy. Lebih dari itu, saya pun menangkap pesannya, pesan lewat sebungkus lagu cantik karya Judy Garland. Utopia tentang tempat indah di atas pelangi, dimana segala mimpi akan menjadi nyata. Utopia bagi jiwa-jiwa yang lelah oleh pahitnya tiap jengkal perjalanan kehidupan.
Bagi saya, walau sepahit dan segetir apapun, hidup adalah kenyataan yang harus dihadapi. Jadi biarlah, walau hanya sekejab, Cassidy memanjakan jiwa ini, mengajak angan terbang ke awan melintasi jejak-jejak pelangi. Biarlah Casssidy berbagi tentang surganya, walau hanya dalam angan.
By the way, tidak banyak orang yang menjadi jauh lebih terkenal setelah kematiannya, daripada semasa ia hidup. Dan Eva Cassidy adalah salah satunya. Musisi ini meninggal pada tahun 1996 di usia 33 tahun karena penyakit kanker, dan barulah pada masa-masa selanjutnya dunia menyadari betapa berkelas karya musiknya. Malaikat sejati tak akan pernah mati, suaranya akan terus melantun, keindahannya akan terus dikenang.
Somewhere over the rainbow
way up high
in the land
that I heard of once
Once in a lullaby
Somewhere over the rainbow
skies are blue
and the dreams
that you dare to dream
really do come true
Someday I'll wish upon a star
and wake up where the clouds are far behind me
Where troubles melt like lemon drops
away above the chimney tops
that's where you'll find me
Somewhere over the rainbow
skies are blue and the dreams...
that you dare to dream
really do come true
If happy little blue
birds flyabove the rainbow, why
Oh, why can't I?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar